12 MACAM SABLON KAOS MANUAL
kaos manual adalah teknik yang paling masyhur dalam dunia percetakan maupun penyablonan. Selain peralatannya yang sederhana dan terjangkau, kualitas dari sablon kaos manual memang belum tertandingi.
Bahkan oleh sablon kaos digital sekalipun. Kalaupun ada yang kualitasnya bagus, harganya pun tentu tak semurah sablon kaos dengan teknik manual.
Selain itu, jasa penyedia kursus sablon kaos manual pun semakin banyak dan membuat demand jasa sablon kaos di Indonesia semakin meningkat. Hal ini pun membuat sablon kaos dengan teknik manual semakin populer.
Pada artikel kali ini kami akan mencoba berbagi sedikit pengetahuan dan mengulas secara umum jenis sablon kaos manual. Pada umumnya jenis sablon kaos manual yang akan kami ulas ini biasa digunakan oleh para pelaku jasa sablon kaos yang berada di Indonesia.
Rubber atau Karet GL
Sablon jenis ini merupakan jenis sablon manual yang paling sering dipakai. Sesuai namanya, rubber, sablon kaos berbahan dasar karet ini mempunyai tingkat elastisitas dan kerapatan yang tinggi. Alhasil, rubber pun dapat menutup permukaan warna kain dengan baik. Hal ini membuat rubber semakin difavoritkan karena cocok digunakan untuk menyablon kain kaos dengan warna apapun.
Selain digunakan untuk sablon utama, biasanya sablon rubber dimanfaatkan sebagai underbase. Underbase adalah istilah tinta dasar sebagai penutup warna kain sebelum penyablonan warna lainnya. Underbase biasanya berlaku pada kaos hitam dan kaos berwarna gelap lainnya.
Selain fleksibel dan elastis, keunggulan lain dari cat sablon ini ialah cenderung awet dan bisa disetrika. Apalagi jika ditambah dengan coating atau lapisan tambahan, maka cat rubber yang sudah disablon dapat mengikuti kelenturan kain dan berdaya tahan lebih lama.
Pigmen
Pigmen adalah bubuk pewarna tinta sablon yang bersifat meresap kedalam serat kain. Jenis sablon ini hanya bisa dipakai untuk bahan kaos berwarna terang saja.
Bahan ini tidak bisa disablon pada kain kaos yang berwarna gelap dikarenakan karakternya tidak mampu mengalahkan karakter pewarna serat kaos. Sehingga warna yang dibawa tinta pigmen pun tidak muncul.
Karena memiliki karakter tipis dan menyerap, biasanya pada kaos bersablon pigmen akan tetap terlihat tekstur kainnya walaupun sudah disablon. Warna yang dihasilkan oleh cat pigmen cenderung lebih rata dan solid bila dibandingkan dengan tinta lain.
Sablon pigmen sangat cocok untuk diaplikasikan pada desain kaos yang besar atau lebar karena hanya menggunakan sedikit tinta sablon.
Superwhite
Hampir serupa dengan sablon pigmen, sablon jenis ini memiliki karakter menembus serat kain. Bedanya, tinta sablon superwhite bersifat lebih transparan dan bisa diaplikasikan pada kain berwarna gelap.
Tinta sablon superwhite terdiri dari dua jenis varian, yaitu white untuk tinta putih dan color tinta warna lainnya.
Salah satu ciri khas yang dihasilkan tinta model ini adalah warnanya yang cenderung pudar (turun warna). Hal ini membuat Superwhite sangat cocok untuk desain vintage yang bernuansa oldschool.
Tinta Superwhite juga bisa diracik menjadi tinta sablon manual jenis discharge jika dicampur dengan bahan–bahan tertentu.
Plastisol
Jenis sablon ini merupakan jenis tinta sablon berbasis minyak / PVC (oil based). Salah satu keistimewaan sablon plastisol yang tidak dimiliki jenis sablon lain adalah kemampuannya untuk mencetak dot atau raster ukuran super kecil dengan hasil yang prima.
Namun sayangnya Sablon Plastisol menjadi salah satu jenis sablon yang tinggi harga bahan baku dan biaya peralatannya. Hasil sablonan Plastisol yang tidak bisa kering dibawah suhu 160 derajat cecius membuat Plastisol membutuhkan peralatan tambahan untuk mengeringkannya.
Untuk mengeringkan dengan maksimal, setidaknya tinta sablon ini butuh beberapa peralatan seperti conveyor curing, flash curing, sinar infra merah atau hot gun.
Sebab tinta ini berbasis minyak dan tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Setelah pengeringan dengan benar, barulah tinta plastisol ini memiliki daya rekat yang sangat baik.
Glow in the Dark
Hasil sablon jenis ini sempat booming pada awal penemuannya. Sablon jenis ini memiliki keistimewaan mampu menyala di tempat yang gelap. Jika dilihat ditempat gelap, sablon dengan tinta Glow in the Dark akan menyala karena cat yang dipakai mengandung fosfor. Karakter fosfor bisa menyerap cahaya kemudian memancarkannya kembali.
Untuk bisa menghasilkan efek terbaik, sablon Glow in the Dark harus dikombinasikan dengan tinta lainnya sebagai mediasi. Tinta yang dipakai dapat berupa tinta extender atau pigmen dengan underbase dari rubber atau Plastisol.
Sampai saat ini, tinta sablon Glow in the Dark yang dijual umum di pasaran baru menyediakan dua jenis varian warna: Green Glowing (nyala hijau) dan Orange Glowing (nyala jingga).
Discharge
Sablon discharge atau kerap disebut dengan sablon cabut warna adalah teknik sablon manual yang hasil tintanya mengubah warna bahan kaos dengan warna tintanya. Misalnya kaos berwarna hitam disablon tinta discharge warna putih. Maka setelah disablon bahan kaos yang disablon akan berubah menjadi putih.
Tinta sablon discharge merupakan hasil campuran dari tinta Superwhite dengan bubuk atau binder pendukung khusus. Bubuk atau binder tersebut diformulasikan untuk menonaktifkan zat warna yang digunakan pada kain alami. Hasil sablon dengan teknik discharge ini sangat lembut dan terlihat seperti warna kain kaos alami.
Namun sayangnya sablon discharge tidak berfungsi dengan baik pada semua bahan kaos. Sablon discharge hanya akan maksimal jika diaplikasikan pada bahan kaos katun murni yang reaktif.
Tinta sablon discharge ini juga tidak cocok dengan kain sintetis yang banyak mengandung polyester. Tinta sablon discharge paling cocok di gunakan untuk bahan kaos yang berwarna, terutama hitam dan biru dongke.
Selain hanya bisa berfungsi pada sablon discharge yang reaktif saja, terdapat setidaknya tiga warna kaos yang sulit dicabut warnanya dengan sablon discharge. Di antaranya adalah warna hijau, ungu dan biru. Selain warna tersebut, selama masih tergolong kaos gelap dan reaktif, masih aman dan bisa disablon dengan teknik discharge.
Beludru (Flocking)
Sablon flocking, atau yang biasa disebut dengan sablon beludru atau emboss adalah sablon model manual yang menghasilkan efek Beludru. Pada dasarnya beludru merupakan bahan plastik sintesis yang berserat seperti kulit.
Sablon flocking berbeda dari yang lain karena baru bisa diaplikasikan pada satu warna dan hanya berbentuk tulisan sederhana saja. Gambaran umum teknis penyablonan model flocking adalah dengan menambahkan kertas atau taburan bubuk di atas lem flocking atau pasta dan membiarkannya tersisa mengikuti lem sesuai bentuknya.
Biasanya flock atau beludru memiliki efek timbul dan ketebalannya berkisar 1 sampai 20 milimeter. Dalam teknik pengerjaanya, sablon flocking membutuhkan mesin heat press.
Timbul (Puffy atau Foaming)
Sering disebut dengan puff print, sablon dengan bahan karet yang menghasilkan efek timbul ini membutuhkan proses pemanasan khusus agar efek timbul yang dihasilkan bisa maksimal. Cat karet yang dihasilkan oleh tinta sablon foaming akan timbul seperti foam.
Jenis sablon ini tersedia dalam dua jenis basis cairan, baik berbasis air maupun berbasis minyak. Oleh karenanya, sablon timbul bisa dikombinasikan dengan cat rubber dan juga plastisol. Akan tetapi hasil akhirnya akan berbeda.
Namun sayangnya kualitas sablon timbul kurang mumpuni, apalagi setelah dicuci. Biasanya sablon timbul hanya bisa bertahan paling banyak hingga delapan sampai sepuluh kali cucian. Itulah mengapa sablon timbul kurang laku di pasaran.
Glitter
Glitter adalah pewarna yang terbuat dari micca yang digunakan untuk menghasilkan efek kerlap kerlip pada lapisan terakhir sablon kaos. Biasanya sablon glitter menggunakan bahan medium yang dicampur dengan glitter itu sendiri.
Hasil sablon dari glitter akan tampak modern dan glamor karena unsur transparan yang dihasilkan. Sablon glitter memiliki beragam jenis permukaan, dari mulai yang berbentuk paling halus hingga yang berbentuk paling kasar.
Foil
Sesuai dengan namanya, Foil adalah teknik sablon manual dengan menggunakan lapisan bahan kertas logam (seperti alumunium foil). Jenis sablon ini memberikan efek mengkilat dan memantul pada sablon.
Dalam proses penyablonannya, sablon dengan metode foil menggunakan lapisan kertas logam yang direkatkan dengan perekat khusus. Bahan kertas untuk sablon foil pun hanya tersedia dalam pilihan beberapa warna saja.
Bahan ini juga hanya bisa diaplikasikan pada desain kaos yang sederhana. Untuk satu pesanan hanya bisa menggunakan satu warna. Dibandingkan dengan bahan sablon manual lainnya, Foil lebih membutuhkan perhatian khusus dalam perawatannya.
High Density
High density adalah jenis sablon kaos manual berbahan dasar plastiol. Bedanya, dalam proses pembuatannya sablon high density menggunakan keramik sebagai screen. Hal Ini berfungsi agar cat plastisol menghasilkan efek sablon timbul yang tajam.
Ketinggian efek timbul dari sablon high density berkisar antara sepuluh hingga tiga puluh milimeter. Cara pembuatan sablon high density adalah dengan digesut atau disablon berulang-ulang hingga mencapai efek timbul yang diinginkan.
Selain menghasilkan efek timbul transparan, tinta ini juga menghasilkan efek sablon yang mengkilap dan terkesan basah. Namun sablon high density juga dibuat dengan settingan agar terlihat doff.
Reflektif
Jenis sablon ini menggunakan cat khusus yang memiliki efek menyala jika disinari cahaya atau lampu. Efek menyala ini akan tertampak terlihat jelas jika disinari dari jarak kurang lebih tiga meter.
Jenis sablon reflektif biasanya menggunakan cat produksi pabrik 3M. Namun sablon kaos dengan model ini jarang ditawarkan produsen sablon kaos, mengingat bahan baku yang sulit ditemukan di toko supplier peralatan sablon kaos.
Demikian 12 ragam jenis sablon kaos manual yang telah kami ulas. Semoga bermanfaat bagi Anda.
Tentunya apa yang telah diulas hanya sebatas pengetahuan umum saja. Pastinya berbagai jenis variasi sablon manual pun akan terus berkembang seiring bertambahnya kreatifitas dan inovasi pelaku industri sablon kaos.
Komentar
Posting Komentar